SUKABUMIEKSPRES–AHY Makin Ambisius Incar Cawapres, Partai Demokrat kembali mengancam keutuhan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Petinggi Demokrat bertemu dengan pimpinan Partai Gerindra.
Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan adanya potensi koalisi dengan Gerindra. Hal tersebut diungkapkan setelah petinggi Demokrat dan Gerindra bertemu.
BACA JUGA: Ditolak Demokrat dan PKS, DPR RI Setuju Pengesahan RUU Kesehatan
Baca Juga:BPP dan Poktan Kerjasama Bangun Pojok Sayuran di SukabumiPemkab Siap Berkolaborasi dengan Soksi
Pertemuan kedua parpol bertempat di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli.
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Culla menilai pertemuan ini sebagai penegas bahwa semua masih cair.
Partai masih menjajaki kemungkinan untuk mengusung calon dengan persyaratan yang terpenuhi 20 persen perolehan kursi.
Sehingga semua bakal calon presiden (bacapres) sekarang, kecuali usungan PDIP masih bisa terjadi pergeseran afiliasi politik. Terutama Anies Baswedan yang formatnya belum terbentuk secara pasti ke depan karena bisa saja ada di antara koalisi yang keluar.
BACA JUGA: Anies – AHY Kian Intens Serang Kebijakan Jokowi, Prabowo Membela
Apalagi belum ada kesepakatan yang dibangun terkait posisi calon wakil presiden (cawapres).
“Jadi bisa jadi masih ada perubahan karena dalam politik tidak ada yang pasti,” kata Adi, Kamis, 20 Juli 2023.
Baca Juga:Laskar Fisabilillah Audensi dengan DPRDPelaksanaan P2RW di Kelurahan Baros Hampir Selesai
Apalagi jika ada tawaran yang lebih menjanjikan antara pertemuan Demokrat dan Gerindra tersebut. Mereka berhasil membangun baragaining politik yang menciptakan kesepakatan.
Potensi itupun besar karena Gerindra dan Demokrat mencukupi syarat ambang batas 20 persen untuk mendaftar.
“Jadi kondisi politik masih pragmatis,” ujar Adi.
Dosen Fisip Unhas ini juga menilai bahwa pertemuan-pertemuan petinggi Demokrat dengan partai di luar koalisi itu merupakan gertakan bagi KPP dan Anies Baswedan.
Gertakan bahwa jika bukan AHY ditunjuk cawapres, maka Demokrat bisa saja membangun koalisi lain.
Sebab saat ini memang ada semacam ketegangan psikologis di antara pemimpin partai. Penyebabnya, perebutan calon wakil presiden di antara PKS dengan Demokrat.
Anies juga belum menunjukan sikap tegas terhadap posisi cawapres. Itu yang membuat rentan, karena AHY yang sangat ingin jadi cawapres.