Bela Rocky Gerung, Fahri Hamzah: Presiden Harus Dikritik Bahkan Dimaki

Bela Rocky Gerung, Fahri Hamzah: Presiden Harus Dikritik Bahkan Dimaki
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES — Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut sudah resiko jabatan seorang presiden mendengar kritik dan aspirasi masyarakat. Bahkan sekalipun dimaki-maki.

“Menurut saya yah, presiden itu pekerjaan hari-harinya harus dikritik. Dimaki bahkan,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari Instagram @klipfahri, Rabu (2/8/2023)

BACA JUGA: Dukung Prabowo, Fahri Hamzah : Konsolidasi Besar-besaran Telah Dimulai

Karenanya ia tak setuju Undang-undang digunakan untuk menjerat orang yang mengkritik. Bagi dia, kritik mestinya dibiarkan dan didengarkan.

Baca Juga:Surya Paloh: Kalau Anies Terpilih, Kita Atur Roda Administrasi Pemerintahan BaruErick Thohir Dinilai Pilihan Prabowo di Pilpres 2024

“Iklim kritik kepada pemerintah itu harus dibiarkan gitu. Harusnya presiden itu tiap hari mendengar keluhan tiap orang yang kayak begini,” jelasnya.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengaku heran dan mempertanyakan apa yang dikhawatirkan oleh pejabat negara yang anti kritik. Fahri memberi contoh, ia kerap dikiritik tapi menanggapinya biasa saja.

“Anda dimaki-maki. Emang kenapa sih? Saya udah dimaki-maki oleh ribuan orang nggak luka-luka badan saya. Biasa aja gitu,” ujarnya.

Fahri memberi contoh dari sebuah kisah. Saat Umar Bim Khattab menjadi seorang khalifah atau pemimpin.

“Saya ingat dulu kisah Umar Bin Khattab, itu kan waktu minta nasehat kepada rakyatnya. Ada seorang perempuan mengangkat pedang begini,” ucap Fajri mengacungkan tangannya ke atas seolah memegang pedang.

“Kata Umar, selama ada perempuan atau rakyatku yang seperti ini, pemerintahan ini akan berjalan dengan lurus. Karena itu bantulah aku selama aku berada di jalan kebenaran. Dan luruskan aku kalau aku menyimpang, itu orang berdiri angkat pedang,” tutur Fahri.

BACA JUGA: Kritik Anies Bandingkan Jokowi dan SBY Dimentahkan TGB Zainul Majdi

Baca Juga:Survei Polmatrix: Elektabilitas Gerindra 15,8 PersenTak Hanya Fisik, TMMD Bantu Pencegahan Stunting di Jampangkulon

Dari kisah itu, Fahri mengatakan. Sudah jadi risiko yang pasti akan dikritik jika jadi seorang pemimpin atau politisi. Karenanya, tiap pemimpin mesti siap untuk itu.

“Jadi maksudnya itu pemimpin harus berjiwa besar. Kalau politisi ya dia harus punya pengertian bahwa ada resiko, banyaknya risiko politik yang dihadapi aja. Kalau ngak mau punya resiko politik jangan jadi politisi,” pungkasnya.

Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law menyindir keras Presiden Jokowi.

0 Komentar