Kemensos RI Bantu Pengidap Thalasemia di Jampangtengah

Kemensos RI Bantu Pengidap Thalasemia di Jampangtengah
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyalurkan bantuan uang tunai dan sejumlah peralatan lengkap untuk membantu perekonomian keluarga Muhamad Nasruloh anak berusia tujuh tahun yang pengidap penyakit Thalasemia asal Kampung Ciguha, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Mahpudin (37) orang tua Muhamad Nasruloh mengatakan, beberapa hari lalu Kemensos RI memberikan berbagai bantuan seperti uang tunai, peralatan sekolah, kebutuhan pangan seperti beras, gerobak untuk berjualan dan lainnya.

BACA JUGA: Warga Warudoyong dan Benteng Terima Bantuan Beras

“Alhamdulillah setelah dibantu pemberitaan dari media, akhirnya ada bantuan dari Kemensos RI. Kami mengucapkan terimakasih kepada Kemensos yang sudah peduli membantu kami,” kata Mahpudin, Rabu (4/10) lalu.

Baca Juga:DPRD Apresiasi TNI Sudah Menjadi Garda Terdepan NKRIKalapas Warungkiara Ajak WBP Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW

Menurutnya, saat ini bantuan gerobak tersebut sudah dimanfaatkan untuk berjualan seperti mie goreng dan lainnya sehingga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari.

“Saat ini kami sudah mulai berjualan untuk tambahan penghasilan,” ucapnya.

BACA JUGA: Kelurahan Selabatu Distribusikan Bantuan Beras

Diketahui, di tengah keterbatasan ekonomi anak dari pasangan Mahpudin (37) dan Erna Mayasari (30) ini, setiap dua minggu sekali harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Dua minggu sekali kami harus melalukan transfusi darah agar anak kami tidak drop. Kalau terlambat sehari saja tubuhnya lemas dan pucat,” kata Mahpudin.

Kondisi yang dialami anak keduanya tersebut sudah berjalan selama empat tahun.

“Walaupun dokter menyatakan kondisi anak saya sulit untuk sembuh tapi, sebagai orang tua saya akan terus berupaya sebisa mungkin agar anak saya sembuh kembali,” lirihnya.

Ditanya terkait bantuan dari pemerintah. Ia menjawab, bantuan untuk transfusi darah dan obat sudah dibantu dari BPJS. Namun, karena kondisi ekonomi yang sulit ia mengaku, terbentur ongkos dan perbekalan selama proses cek ke rumah sakit.

“Kami orang tak punya jadi setiap dua minggu harus kesana kemari mencari uang agar bisa mengobati anak kami ini,” tutur Apud.

Baca Juga:Kebakaran Lahan di Kabupaten Sukabumi Capai 222 KasusTak Ada Satupun Wakil Rakyat Ikut Aksi Bersih-bersih Pantai

Ia berharap adanya uluran tangan dari para dermawan agar proses pengobatan anaknya bisa terus berjalan.

“Kami yakin, Allah SWT akan membatu melalui hambanya yang dermawan. Kami hanya mampu berdoa dan berharap Allah SWT menunjukan ke ajaiban untuk kesehatan anak kami,” harapnya. (IST/SZ)

0 Komentar