Penjaga Sekolah di Simpenan Dilaporkan ke Polisi

Penjaga Sekolah di Simpenan Dilaporkan ke Polisi
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Penjaga salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan ke Polisi karena diduga telah melecehkan seorang siswi berinisial T 13 tahun.

Informasi dihimpun, perbuatan amoral oknum penjaga sekolah dilakukan berkali-kali selama kurang lebih satu tahun. Sejak T duduk di kelas 7 hingga kelas 8.

“Pelaku merupakan penjaga sekolah tapi suka ngebackup mengajar kalau guru sedang tidak masuk, dia tidur disitu jaga disitu. Keponakan saya mengaku sudah dilecehkan pelaku dari kelas 7 sampai kelas 8 SMP, terakhir kali dilakukan pada dua atau tiga pekan kebelakang.” kata IN (30) paman korban, Rabu (27/12/2023) lalu.

Baca Juga:Bawaslu Kota Sukabumi Awasi Kerawanan DPTCuaca Ekstrem Picu Berbagai Bencana

IN menjelaskan, pelecehan diketahui setelah keluarga mendengar T membuat perjanjian pencabulan dengan pihak sekolah. Menurutnya, keluarga harus bertanya hingga berulang kali agar korban mau mengaku.

“Saya empat kali nanya kepada keponakan tapi gak mau ngaku, setelah lima kali baru dia ngaku dilecehkan. Kemudian saya melapor kepihak kepolisian dari dua minggu lalu, tetapi belum ada respon dari kepolisian sampai saat ini.” terangnya.

Ia mengaku, sempat mendatangi pihak sekolah untuk mengklarifikasi sekaligus meminta pertanggung jawaban. Namun, mereka malah merasa menjadi pihak yang juga dirugikan, bukan memberi penjelasan atau membantu mengungkap kasus asusila tersebut.

“Modusnya, ketika korban ditanya oleh saya. Dia dibawa kelas dengan alibi untuk bantuin bersihin kelas, kemudian alat kelamin diraba-raba dan juga dimasukin gagang sapu oleh pelaku.” tuturnya.

Menurutnya, korban mengalami trauma dan kerap mengurung diri dalam kamar. T bahkan enggan masuk sekolah hingga akhirnya terpaksa putus sekolah.

“Mentalnya terganggu, soalnya sudah cek ke rumah sakit dan ternyata anak ini mengalami trauma. Selain keponakan saya ada korban lain juga banyak, tapi gak mau ngelapor karena ketakutan, dan yang melapor ke polisi cuma dua orang keponakan saya dan temannya,” tandasnya. (SZ)

0 Komentar