SUKABUMI EKSPRES– Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan siap menggelontorkan bantuan tidak terduga (BTT) untuk para korban gelombang tinggi di Jabar Selatan menunggu penetapan situasi tanggap darurat dari pemerintah kabupaten/kota setempat.
Selain itu, kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung Kamis, Pemprov Jabar juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk penetapan kasus tersebut.
“Kami masih mencari skema, apakah BTT atau stimulan. Kalau BTT, itu ada tanggap darurat -keputusan kabupaten/kota terkait bencana-. Tapi apakah bisa atau tidak. Kami akan berkoordinasi dengan BPKP untuk penetapan kasus ini,” kata Bey.
Baca Juga:Waspadai Potensi Banjir Rob SusulanPj Walkot Serahkan LKPD Unaudited ke BPK
Mengenai wacana BTT ini, kata Bey, bisa difokuskan atas perbaikan rumah korban terdampak gelombang pasang, meski diakuinya bantuan tersebut besar kemungkinan baru bisa dicairkan asal pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat.
“Kalau rumah itu mungkin akan BTT, yang pasti penting tanggap darurat dulu. Kapal rusak, ini mata pencaharian mereka. Itu juga kita memikirkan, karena mereka sudah tiga hari tidak melaut. Berarti mereka tidak punya pendapatan,” katanya.
Gelombang pasang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, yakni di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Pantai Jayanti Kabupaten Cianjur, dan Pantai Rancabuaya