Mendag Lutfi Raih Penghargaan “Most Popular Leader” dari PR Indonesia

Mendag Lutfi Raih Penghargaan "Most Popular Leader" dari PR Indonesia
0 Komentar

Hasil kinerja Kemendag membuktikan keberhasilan. Selain terjadinya keamanan stok pangan dan stabilnya harga barang kebutuhan pokok, surplus neraca perdagangan terjadi berturut-turut bahkan menorehkan sejarah sepanjang 10 tahun terakhir.

“Neraca perdagangan Indonesia kembali menorehkan sejarah, surplus perdagangan pada Oktober 2021 tercatat sebesar USD 5,73 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan periode Januari–Oktober 2021 telah mencapai USD 30,81 miliar. Nilai ini jauh lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan terbesar sejak tahun 2012 atau sepanjang 10 tahun terakhir,” tegas Mendag Lutfi.

Surplus perdagangan tersebut ditopang oleh neraca nonmigas sebesar USD 40,08 miliar, meskipun tetap ada defisit neraca migas sebesar USD 9,28 miliar. Pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 disebabkan peningkatan ekspor hampir di seluruh sektor, dan disumbang oleh ekspor dari UKM.

Kepala Biro Humas Paling Berpengaruh

Baca Juga:Disperkim Segera Proses Tuntutan DMI Soal RutilahuBawa Sajam, Dua Pemuda di Kebonpedes Diciduk Polisi

Sementara itu, keberhasilan strategi komunikasi dan pelayanan publik yang dilakukan Humas Kemendag juga diganjar penghargaan.

Lembaga PR Indonesia menobatkan Kepala Biro Humas Kemendag Ani Mulyati sebagai Pemimpin Humas/PR Paling Berpengaruh Tahun 2021 bersama dengan beberapa Kepala Biro Humas K/L lainnya.

“Para pemenang kategori ini merupakan sosok pemimpin humas, biro/departemen komunikasi, corporate communication, public relations dengan tingkat popularitas yang baik, sejalan dengan reputasi positif korporasi/institusinya,” tegas Asmono Wikan.

Aspek penilaian penghargaan, yaitu popularitas dan kinerja. Sosok pemenang merupakan praktisi humas/PR yang memiliki popularitas yang baik. Titik beratnya adalah kuantitas eksposur di 7.198 media online lokal, 1.032 media online nasional, dan 2.347 media online internasional, dan media sosial (Twitter, Facebook, dan Instagram), serta kualitas dari eksposur tersebut mempertimbangkan tone positif/negatif.

“Melalui penghargaan ini, kami ingin mendorong lebih banyak munculnya praktisi humas/PR yang berdedikasi tinggi terhadap reputasi korporasi/institusinya melalui kerja-kerja komunikasi yang strategis,” katanya.

Selain mengucapkan selamat atas prestasi ini, Asmono berharap peraih penghargaan menjadi role model bagi para praktisi komunikasi di semua tingkat di seluruh tanah air, dalam setiap upaya memperkuat reputasi kementerian, institusi/korporasi.

Penghargaan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) ke-7 yang dilaksanakan PR Indonesia. JAMPIRO dikenal sebagai ajang bagi praktisi Humas/Public Relations (PR) terbesar se-Indonesia sebagai bentuk  komitmen untuk terus mengapresiasi kerja-kerja hebat para pejuang dunia kehumasan/PR. Setiap prestasi perlu diukir dan diukur secara berkelanjutan.

0 Komentar