JL RUMAH SAKIT –
Case Manager Informasi dan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, dr Muhammad Yusuf Ginanjar, mengaku menerima kedatangan pasien pada Minggu (23/1). Informasinya, pasien itu mengalami demam tinggi seusai mendapat vaksin dosis pertama pada Kamis (13/1).
“Dari hasil analisa pemeriksaan dokter di IGD, disampaikan bahwa pasien itu telah mendapatkan vaksin tanggal 13 Januari 2022. Kemudian pasien mengalami keluhan itu (demam) lima hari setelah mendapatkan vaksin,” ujar Yusuf kepada wartawan, Senin (24/1).
Awalnya kondisi pasien hanya mengalami demam ringa. Namun kondisinya kembali drop dengan gejala demam, lemas, dan diare. “Pasien dirujuk ke IGD RS Syamsudin SH pada Minggu (23/1) sekitar pukul 06.26 WIB. kondisi pada saat datang mendingin, terus tensi tidak teraba, nadi juga tidak teraba, dan datang dengan keluhan demam saat itu,” jelas Yusuf.
Baca Juga:Cibeureum Susun Rencana Pembangunan pada 2023Massa Berdemo ke Kantor DPTR Sukabumi
Hasil sementara pemeriksaan laboratorium, pasien dicurigai mengalami dengue shock syndrome atau bentuk klinis paling berat dari demam berdarah dengue (DBD).
“Ketika diperiksa dengan hasil lab dicurigai dengue syok sindrom. Jadi istilahnya ada penurunan tensi disebabkan karena virus dengue. Kalau bahasa awamnya mungkin demam berdarah,” bebernya.
Saat ini pasien masih diobservasi tim spesialis kesehatan anak. Kondisinya masih belum stabil dan membutuhkan perawatan intensif.
“Saat ini masih diobservasi menunggu dimasukkan ke ruangan PICU. Kondisinya masih naik turun jadi masih belum stabil. Tensinya masih belum signifikan terus nadinya masih cepat. Jadi perlu perawatan di ruang intensif,” pungkasnya. (mg2)