Kementrian PPPA Kawal Kasus Dugaan Perundungan Siswa SD

Kementrian PPPA Kawal Kasus Dugaan Perundungan Siswa SD
0 Komentar

JAKARTA,SUKABUMIEKSPRES – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengawal penanganan kasus penganiayaan seorang anak sekolah dasar (SD), MH (9) yang meninggal dunia diduga karena dikeroyok di Sukabumi, Jawa Barat.

“Iya, sejak kemarin (Selasa, 23/5) Tim UPTD PPA Sukabumi mendampingi pemeriksaan terhadap saksi anak,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (24/5).

Ia menjelaskan Tim UPTD PPA Provinsi Jabar juga bertolak ke Sukabumi untuk memastikan pelayanan dan pendampingan terhadap anak juga dapat diberikan. Saat ini, kata dia, polisi masih menyelidiki kasusnya.

Baca Juga:Bupati Imbau Perkuat Kolaborasi untuk Kemajuan Desa GirijayaFraksi DPRD Sampaikan Jawaban Bupati Sukabumi Tentang Dua Raperda

“Kasusnya masih dalam pendalaman pihak kepolisian dan diharapkan dapat segera diketahui dengan benar penyebab kematiannya, meskipun untuk sementara ada dugaan kekerasan anak oleh empat anak atau bahkan bisa lebih,” kata Nahar.

Sebelumnya, seorang bocah 9 tahun berinisial MH meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit di Sukabumi, diduga pasca dikeroyok teman dan kakak kelasnya.

Awalnya MH mengeluhkan badannya sakit sehingga pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit.

Kepada dokter, korban mengaku dipukuli oleh empat siswa SD. Selang empat hari dirawat di rumah sakit, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengimbau Pemerintah menempuh langkah serius dalam mengatasi kasus-kasus perundungan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR menyusul terjadinya perundungan yang menimpa seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hingga korban akhirnya meninggal dunia.

“MPR berharap pemerintah memiliki langkah serius dalam mengatasi kasus-kasus perundungan yang kerap terjadi di lingkup pendidikan,” katanya dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga:Sukabumi Jadi Pilot Projek Sekolah Peternakan RakyatPimpinan KPU Himbau Jajarannya Tidak Menyalahgunakan Jabatan

Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut dan mengutuk keras peristiwa perundungan di lingkungan sekolah.

Menurut Bamsoet Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi harus bekerja sama dengan aparat terkait untuk menindaklanjuti kasus perundungan yang terjadi serta tetap memproses secara hukum agar dapat menimbulkan efek jera.

0 Komentar