Tim TPPS Jabar Nilai Kinerja Penanganan Stunting

Tim TPPS Jabar Nilai Kinerja Penanganan Stunting
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES– Penilaian Kinerja (PK) terhadap pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan penanganan stunting di Kota Sukabumi dilakukan secara virtual di ruang pertemuan Setda Balai Kota Sukabumi, Rabu (6/7/2023).

Dalam penilaian yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat tersebut langsung dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Ketua TP PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Kepala Bappeda Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah, dan Ketua DP2KBP3A Kota Sukabumi Yadi Mulyadi.

Pada momen tersebut Fahmi menyampaikan paparan mengenai pencapaian komitmen konvergensi penurunan stunting seperti inovasi yang digulirkan.

Baca Juga:Wali Kota Tunggu Kedatangan GubernurPemkot Apresiasi Festival Nusa Putra

“Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2019, 2021 dan 2022, Kota Sukabumi berada di bawah rata-rata baik nasional maupun provinsi Jabar,” ujar Fahmi.

Data juga berasal dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada 2019 sampai 2022.

Dari data keluarga beresiko stunting tersebut dilakukan penguatan intervensi berbasiskan data yang dimiliki. Target 2023 adalah 8 persen dan 2022 tercapai 4 persen.

Fahmi berharap tahun ini memenuhi dan melebihi dari target yang ditetapkan termasuk 2024. Fahmi juga menyampaikan bisnis proses perencanaan kegiatan percepatan penurunan stunting di antaranya input, proses output, outcome, dan dampaknya.

Proses input di awal memberikan dampak peningkatan derajat kesehatan.
Input lainnya pernyataan komtimen percepatan penanganan stunting di Setwapres 2021. Intinya berkomitmen percepatan penurunan stunting.

“Dengan melakukan kolaborasi bukan hanya dengan lintas SKPD melibatkan elemen pentahelix di dalamnya,” cetus Fahmi.

Dalam delapan aksi konvergensi itu aksi pertama analisa situasi dan analisis situasi pernyataan komitmen TPPS tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan. Upaya ini digulirkan dengan adanya 4 inovasi.

Baca Juga:Wakil Walkot Lepas Satgas Pamtas Statis RI PNGWali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi : Mayoritas Pengembang Belum Serah Terima PSU

Pertama inovasi Sisters (Sistem Informasi Terintegrasi Data Stunting) yang digulirkan Bappeda. Jadi keluarga yang punya resiko stunting dimasukkan ke dalam sistem informasi dan dilakukan update.

Sehingga bisa melihat dukungan bantuan apa yang didapatkan dan bantuan yang belum sehingga fokus pada percepatan penanganan stunting.

Kedua inovasi Move on Guys dari Dinas Kesehatan. Sasarannya pelajar SMP dan SMA diberikan tablet tambah darah, sarapan bersama di sekolah, aktivitas fisik olahraga bersama dan jingle Move on Guys.

0 Komentar