SUKABUMI EKSPRES – Jejak politikus PDIP, Harun Masiku yang sulit diendus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat sejumlah pihak prihatin. Selain kalangan aktivis antikorupsi, keprihatinan sama juga dirasakan petinggi partai politik.
Keprihatinan atas fakta Harun Masiku belum bisa ditangkap KPK itu salah satunya dirasakan Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Begitu prihatinnya, mantan Wakil Ketua DPR RI itu sampai membuka sayembara bagi siapapun yang mampu menangkap buronan kasus dugaan suap Harun Masiku.
Dalam cuitan di akun media sosial X miliknya, Fahri mengaku bakal memberikan imbalan sebesar Rp100 ribu bagi siapa saja yang mampu menangkap mantan caleg PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Baca Juga:Prabowo Sambung Erick Thohir di KediamannyaHarga Semua Komoditas Cabai Naik
“Yang bisa tangkap Harun Masiku aku kasih Rp 100.000 ok,” ujar Fahri
Dia pun telah memperbolehkan cuitannya untuk dikutip.
Ketika dihubungi, Fahri mengatakan bahwa sampai saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki PR untuk segera menemukan Harun Masiku.
Pasalnya dengan menangkap Harun, diharapkan KPK dapat membongkar salah satu modus penting terkait kecurangan dalam Pemilu.
Mengingat Harun diduga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia.
“Salah satu PR terbesar KPK adalah menemukan Harun Masiku untuk mengungkap salah satu modus terpenting dalam kecurangan Pemilu yang pernah ada,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10).
Fahri menilai penangkapan Harun seharusnya dapat dilaksanakan sebelum Pemilu 2024 resmi dilaksanakan. Menurutnya hal itu menjadi penting agar dapat menjadi pengingat bagi seluruh pihak terlibat untuk tidak melakukan aksi serupa
“Hal ini penting dilakukan sebelum Pemilu berlangsung meskipun waktunya singkat tetapi ini mengingatkan bahwa aktor Pemilu curang telah ditemukan untuk mengingatkan yang lainnya agar tidak curang,” tuturnya.
Baca Juga:Diduga Gegara Angkot, Sebuah SPBU TerbakarPolisi Selidiki Kasus Dugaan Perundungan Pelajar SD
Dia juga berharap dengan adanya penangkapan Harun maka aksi kecurangan yang melibatkan KPU dalam kasus Pergantian Antar Waktu (PAW) tidak lagi terulang di masa yang akan datang.
“Prinsipnya adalah bahwa kecurangan Pemilu pada masa lalu itu harus menjadi pelajaran penting dan Harun Masiku adalah pengingat terpenting dari kecurangan di masa lalu,” kata dia.