Enam Pilar Transformasi Kesehatan Dinilai Sangat Penting

Enam Pilar Transformasi Kesehatan Dinilai Sangat Penting
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Pemkab Sukabumi menggelar upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 di Lapang Hotel Salabintana, Minggu (12/11). Kegiatan yang berlangsung khidmat ini, diikuti ratusan orang dari berbagai unsur kesehatan.

Bahkan, Bupati Sukabumi Marwan Hamami pun hadir dan bertindak sebagai pembina upacara. Selain itu, hadir pula forkopimda hingga Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman. 

Sebelum pelaksanaan upacara, sejumlah perwakilan dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi melakukan devile. Hal itu dilanjutkan dengan pembagian sembako oleh Marwan Hamami.

Baca Juga:Hadiri Sertijab Kepala BPK Perwakilan JabarSekda Kota Sukabumi Ajak Generasi Muda Berkontribusi di Tahun Politik

Dalam amanatnya, Marwan mengajak semua pihak untuk menjaga kesehatan. Sebab, hal itu merupakan investasi jangka panjang yang berdampak terhadap produktivitas sehari-hari.

“Menjaga kesehatan akan berdampak pada produktivitas kerja, kualitas belajar, hingga keharmonisan sosial,” ujarnya. 

Oleh karena itu, HKN menjadi momentum meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan. Selain itu, kegiatan ini sebagai bentuk merefleksikan dan mengapresiasi nilai kesehatan. Baik secara individu maupun bagian dari komunitas dan bangsa.

“Dari semua itu, saya yakin mampu mendongkrak terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang religius, maju,dan inovatif menuju masyarakat sejahtera lahir batin,” ucapnya. 

Atas hal tersebut, Marwan mengajak semua insan kesehatan untuk mengimplementasikan enam pilar transformasi kesehatan. Hal itu seperti transformasi layanan primer dari yang asalnya fokus mengobati menjadi mencegah.

“Mari gencarkan pencegahan dan deteksi dini berbagai masalah kesehatan dan penyakit. Baik itu fisik maupun jiwa,” ungkapnya

Selain itu, transformasi layanan rujukan dari akses layanan yang susah menjadi mudah. Hal itu dapat dilakukan dengan penguatan sarana dan prasana. Tidak lupa juga transformasi sistem ketahanan kesehatan. Dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri, menjadi mandiri di dalam negeri.

Baca Juga:Kacab Penyedia Layanan Telekomunikasi jadi TersangkaRatusan Rumah Diterjang Puting Beliung

“Prioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Hal itu sebagai bentuk cinta dan bangga produk dalam negeri,” bebernya.

Hal yang tak kalah penting juga ialah transformasi pembiayaan kesehatan. Dari pembiayaan yang tak efektif menjadi transparan dan efektif.

“Hal itu berkesinambungan dengan transformasi SDM kesehatan. Dari tenaga yang kurang menjadi cukup dan merata,” bebernya. 

0 Komentar