Viral! Gus Raharjo Ungkap Kisah Ganjar dan Jokowi yang Tak Diketahui Publik

Viral! Gus Raharjo Ungkap Kisah Ganjar dan Jokowi yang Tak Diketahui Publik
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Pegiat media sosial (pegiat medsos), Septian Raharjo mengungkap kisah yang tidak banyak diketahui oleh publik. Kisah seseorang yang sangat berjasa karena telah memberi masukan yang amat penting kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar tidak salah mengambil keputusan ketika terjadi puncak Pandemi Covid-19 pada 2021 di Indonesia.

Septian Raharjo atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Raharjo menyebut keberhasilan utama Jokowi di periode keduanya adalah karena tidak menerapkan lockdown saat pandemi Covid 19. Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran seseorang yang kala itu memberi masukan kepada Jokowi agar tidak menerapkan lockdown.

“Padahal orang-orang di sekeliling Jokowi, orang-orang yang sekarang asyik berjoged gemoy, orang-orang yang menyeruakkan wacana 3 periode, saat itu banyak yang mendesak Jokowi untuk menerapkan sistem lockdown,” ungkap Gus Raharjo, dalam tulisannya berjudul Sebuah Kisah yang Tak Muncul di Publik, yang diunggah di akun Instagramnya, @gus_raharjo, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga:Pemkot Sukabumi Gelar Bimtek Nama “Rupabumi”Bupati Minta Mindset SDM Diskominfo Ditingkatkan dalam Bertugas

Ia menceritakan, pada saat banyak desakan supaya Jokowi memberlakukan lockdown di seluruh daerah di Indonesia, ada satu orang dekat yang berani menelepon Jokowi dan meminta agar tidak menerapkan lockdown.

“Di saat desakan lockdown sangat kuat menerpa Jokowi, ada seorang yang menelpon Jokowi. Orang itu berkata, ‘Mohon izin Pak Presiden, kalau bisa kita cari cara selain lockdown, dan kalaupun pemerintah pusat menerapkan lockdown, kami minta ijin untuk tidak mengikuti’,” ungkap Gus Rahajo.

Diceritakan Gus Raharjo, saat itu Jokowi bertanya, apa alasan dia harus menolak lockdown. Si penelpon tersebut kemudian menjelaskan bahwa penerapan lockdown akan mengakibatkan kepanikan masyarakt yang dapat berujung chaos.

Kepada Jokowi, penelpon tersebut menjelaskan, ketika lockdown diumumkan, warga akan panik dan bergegas memburu, beras, sembako, dan uang tunai. Dari hasil pengecekannya di pasar dan Gudang Bulog, stok persediaan beras pada saat itu tidak cukup apabila ada masyarkaat berbondong-bondong membeli dalam jumlah besar sekaligus.

Demikian juga dengan sembako, antara lain minyak, mie instan, gula, telur, juga akan kurang. Sebab, produsen tidak akan punya cukup bahan baku dan waktu untuk mengisi kembali stok gudang yang kosong.

0 Komentar