Program GSRAN Kementrian ATR/BPN RI Dipusatkan di Sukabumi

Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN RI, Dalu Agung Darmawan melihat proses packing pisang
Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN RI, Dalu Agung Darmawan melihat proses packing pisang cavendish saat berkunjung ke Kampung Lio, Desa Sinarjaya, Kecamatan Warungkiara, Senin (22/04)
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN RI, Dalu Agung Darmawan berkunjung ke Kampung Lio, Desa Sinarjaya, Kecamatan Warungkiara, Senin (22/04). Turut hadir mendampingi, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.

Kunjungan ini dalam rangka Gerakan Sinergi Reforma Agraria Nasional (GSRAN) yang dipusatkan di Kabupaten Sukabumi.

Rombongan Kementerian ATR/BPN mengawali kunjungan dengan memanen pisang cavendish yang ditanam di tanah hasil redistribusi eks HGU. Serta melihat proses packing pisang cavendish dan berbagai olahan hasil kerjasama petani dengan swasta. 

Baca Juga:Ribuan Warga Berusia 17 Tahun Sasaran Perekaman KTP ElektronikWisatawan Masih Padati Objek Wisata

Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN RI, Dalu Agung Darmawan mengatakan, kehadirannya ke Sukabumi untuk melaksanakan gerakan sinergi penataan aset dan akses. Hal itu untuk membangun sebuah reforma agraria. Di mana, kegiatan diikuti seluruh daerah di Indonesia secara virtual.

“Penataan aset ini harus diikuti dengan penataan akses. Dalam artian, ketika masyarakat mendapatkan aset berupa tanah, hal itu harus bisa berkobtribusi terhadap kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Maka dari itu, perlunya kolaborasi semua pihak secara utuh. Baik itu pemerintah maupun swasta.

“Kolaborasi bersama swasta menjadi poin penting. Terutama dari sisi pendampingan terhadap masyarakat untuk berusaha hingga ke pemasaran. Sebab, poin pentinf reforma agraria itu adalahkesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dalam hal ini, masyarakat diberi kesadaran bahwa tanahnya bisa membrrikan pendapatan yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Jadi masyarakat tidak boleh menjual belikan tanah hasil redistribusi. Apalagi, tanah itu bisa diproduksi dan menghasilkan pendapatan,” ungkapnya.

Sementara Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menambahkan, pemerintah bersama semua pihak berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat. Sehingga,tanah yang dimiliki betul-betul bisa menyejahterakan mereka.

“Kita jaga agar masyarakat tetap sejahtera,” pungkasnya.

Baca Juga:TKD Percepat Pembangunan DaerahRaih Dua Penghargaan pada Musrenbang Tingkat Provinsi

Dalam kesempatan yang sama dada penyerahan bantuan CSR dari PT PLN kepada kelompok tani di wilayah tersebut. (mg3)

0 Komentar