SUKABUMI EKSPRESS – Makanan tinggi kalori seringkali dianggap sebagai “musuh” bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Namun, di sisi lain, makanan ini justru menjadi penyelamat bagi atlet, orang dengan berat badan kurang, atau mereka yang membutuhkan energi ekstra untuk aktivitas fisik berat.
Lantas, bagaimana sebenarnya peran makanan tinggi kalori dalam pola makan sehat? Artikel ini akan membahas jenis-jenisnya, manfaat, risiko, serta strategi mengonsumsinya secara bijak.
Baca Juga:10 Makanan Rendah Kalori yang Bikin Kenyang dan Cocok untuk Diet5 Inspirasi Menu Buka Puasa untuk Diet yang Sehat dan Rendah Kalori
Apa Itu Makanan Tinggi Kalori?
Makanan tinggi kalori mengandung lebih dari 300-400 kalori per 100 gram. Kalori sendiri adalah satuan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar seperti bernapas, berpikir, hingga beraktivitas fisik.
Namun, tidak semua makanan berkalori tinggi buruk. Kuncinya terletak pada sumber kalori dan kandungan nutrisi yang menyertainya.
Jenis Makanan Tinggi Kalori: Sehat vs. Tidak Sehat
1. Makanan Tinggi Kalori yang Sehat
Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Almond, kenari, biji chia, atau selai kacang alami kaya akan lemak sehat, protein, dan serat. Contoh: 100 gram almond mengandung sekitar 575 kalori.
Alpukat: Satu buah alpukat ukuran sedang menyediakan 320 kalori dengan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung.
Minyak Zaitun dan Kelapa: Satu sendok makan minyak zaitun mengandung 120 kalori, cocok untuk menambah energi tanpa lemak trans.
Buah Kering: Kurma, kismis, atau aprikot kering kaya serat dan mineral, namun perlu dikontrol porsinya karena kandungan gulanya.
Ikan Berlemak: Salmon, makarel, atau sarden kaya omega-3 dan protein. 100 gram salmon mengandung 208 kalori.
Baca Juga:3 Resep Kue Kering Rendah Kalori, Sehat dan Tetap EnakSibuk Tidak Jadi Alasan! Olahraga Sederhana Efektif Membakar Kalori dalam Waktu Singkat
2. Makanan Tinggi Kalori yang Perlu Dibatasi
Makanan Cepat Saji: Burger, kentang goreng, atau pizza mengandung kalori tinggi namun minim nutrisi, seringkali disertai lemak jenuh dan garam berlebih.
Makanan Manis: Kue, donat, es krim, atau minuman soda sarat gula tambahan yang bisa memicu obesitas dan diabetes.
Makanan Olahan: Keripik, kerupuk, atau camilan kemasan dengan pengawet dan MSG.
Siapa yang Membutuhkan Makanan Tinggi Kalori?
Atlet atau Pelaku Aktivitas Fisik Berat: Membutuhkan energi ekstra untuk pemulihan otot dan performa.
Individu dengan Berat Badan Kurang: Dokter atau ahli gizi mungkin merekomendasikan diet tinggi kalori untuk menaikkan berat badan secara sehat.