Dinkes Kota Sukabumi Sebut Kasus DBD Capai 217 Pasien

Dinkes Kota Sukabumi Sebut Kasus DBD Capai 217 Pasien
0 Komentar

JL SURYAKENCANA – Kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) masih ditemukan di Kota Sukabumi. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, pada periode Januari-September 2021 ditemukan sebanyak 217 kasus. Dua orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati menjelaskan, angka tersebut mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama terdapat sebanyak 553 kasus dan tiga kasus kematian.

“Penurunan kasusnya cukup signifikan, termasuk jumlah kematiannya. Tahun lalu tiga kasus kematian, sekarang dua kasus,” ujar Lulis kepada wartawan, belum lama ini.

Baca Juga:Lelangkan Empat Posisi Jabatan Pimpinan Tinggi PratamaWujudkan Demokrasi Berkualitas dengan Pendidikan Politik

Lulis mengimbau masyarakat tetap mewaspadai wabah DBD. Masyarakat bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus yakni menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas potensi perkembangbiakan nyamuk.

“Dengan 3M plus kita bisa menghindari gigitan nyamuk di lingkungan rumah, perkantoran, tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat umum,” ungkapnya.

Upaya lain mengantisipasi timbulnya DBD adalah dengan menerapkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). Caranya dengan mengoptimalkan segenap anggota keluarga menjadi jumantik di rumah masing-masing.

“Kemudian dengan mengaktifkan kelompok operasional penanggulangan DBD (Pokjanal) di berbagai tingkatan RT, RW, Kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota,” jelasnya.

Masyarakat juga harus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebab, PHBS terbukti efektif meminimalkan risiko penyebaran penyakit. “Saya meminta warga tetap mewaspadai penyebaran penyakit DBD di tengah pandemi covid-19 sebab dikhawatirkan kasusnya meningkat,” pungkasnya. (job3)

0 Komentar