PALABUHANRATU – Bencana tanah bergerak di Kampung Nyalindung Desa Pasirsuren Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merusak puluhan rumah, pada Kamis (29/12).
Bahkan sebagian rumah yang terdampak bencana tersebut ambruk dan penghuninya sudah mengungsi.
“Bencana tanah bergerak di Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu ini semakin meluas, bahkan dalam tiga hari terakhir beberapa rumah amblas hingga roboh,” kata Kepala Desa Pasirsuren M E Jaelani di Sukabumi, Kamis.
Baca Juga:Tampung Keluhan Lewat Program Jumat CurhatTerdapat 1.049 Kasus Gangguan Kamtibmas Selama 2022
Menurut Jaelani, gejala terjadinya bencana pergerakan tanah ini sudah dirasakan warga dari dua tahun lalu, awalnya tanah di beberapa titik amblas dan terbelah, namun sebagian warga memilih bertahan.
Tetapi pada 2022, pergerakan tanah terus meluas bahkan pada Desember ini sudah ada sekitar 20 rumah warga yang ambruk. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi masyarakat mengaku khawatir bencana ini akan semakin mengganas dan tidak menutup kemungkinan timbul korban jiwa.
Dari perhitungan sementara di Kampung Nyalindung itu ada 200 kepala keluarga (KK) yang terdampak dan untuk jumlah rumah yang rusak sudah mencapai puluhan dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, karena pergerakan tanah sudah meluas ke desa tetangga.
Untuk meminimalisasi dampaknya, pemerintah desa setempat sudah berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait, bahkan melapor ke Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan telah mendapatkan respon.
Ia pun sudah meminta kebijakan dari Pemkab Sukabumi hingga Pemerintah Pusat agar warga yang tinggal di Kampung Nyalindung untuk segera direlokasi ke tempat yang lebih aman untuk antisipasi timbulnya korban.
“Jika belum bisa direlokasi kami meminta Pemkab Sukabumi untuk mengevakuasi sementara warga ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang ada di Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu sampai ada tempat untuk dijadikan lokasi relokasi,” katanya.
Jaelani mengatakan dampak pergerakan tanah ini tidak hanya merusak rumah milik warga saja, tetapi menyebabkan akses jalan milik Provinsi Jabar amblas dan belum lama baru diperbaiki.
Baca Juga:Personel Polri Naik Pangkat Disiram Air Pakai Water CannonTetap Siaga Hingga Malam Pergantian Tahun, Antisipasi Cuaca Ekstrem yang Sebabkan Potensi Bencana
Sementara, salah seorang warga yang rumahnya ambruk, Enung Nuraeni meminta kepada pemerintah untuk segera merelokasi ke tempat yang lebih aman atau dipindah sementara ke rusunawa.