PENDOPO,SUKABUMIEKPRES – Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri membeberkan sejumlah inovasi dan langkah yang dilakukan dalam penanganan stunting di daerahnya. Hal itu disampaikannya ketika menerima kunjungan tim monitoring dan evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat ke Pendopo Sukabumi, Kamis, (16/2).
Menurutnya, percepatan penanganan stunting di daerah terluas kedua se Jawa-Bali ini, sedang dilakukan lewat Gadis Sukabumi. Ratusan ribu balita sedang dideteksi lewat Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting di Kabupaten Sukabumi (Gadis Sukabumi).
BACA JUGA: Cegah Stunting, Ibu Hamil Diberi Benih Ikan Lele
“Kami sedang mendeteksi kembali jumlah balita yang mengalami stunting. Hal ini untuk memastikan jumlah balita di Kabupaten Sukabumi yang mengalami stunting,” ujarnya.
Baca Juga:Puluhan Petak Sawah Tertimbun LongsorDirektorat Kementan Panen Bawang Merah di Sasagaran Kebonpedes
Proses Gadis Sukabumi ini, melibatkan alat dan tenaga profesional. Sehingga, Kabupaten Sukabumi memiliki data pasti balita stunting untuk memudahkan intervensi penanggulangannya.
“Dalam gerakan ini, kami libatkan semua pihak. Sehingga target penurunan angka stunting bisa segera terwujud,” ucapnya.
BACA JUGA: Aparat Kecamatan Gunungguruh Sosialisasi Pencegahan Stunting
Menurutnya, tidak hanya balita saja yang diintervensi. Ibu yang sedang hamil pun turut dipantau. Hal itu untuk mengurangi adanya new stunting.
“Ibu ibu yang sedang hamil dipantau. Ketika ada yang kekurangan gizi, kami intervensi lewat berbagai asupan. Salah satunya lewat beras nutrizinc,” ungkapnya.
Proses intervensi ini, melibatkan semua perangkat daerah hingga kelompok masyarakat. Bahkan, setiap satu dinas akan diembani tugas untuk mengintervensi stunting di satu kecamatan.
BACA JUGA: “Genting” Pemkab Sukabumi Komitmen Atasi Masalah Stunting
“Selain kecamatan, kita libatkan kelompok masyarakat untuk ikut serta menanggulangi stunting di tingkat desa. Intinya, kita libatkan semua pihak,” bebernya.
Koordinator Program Satgas Stunting Provinsi Jawa Barat Muhammad Kodir mengatakan, kehadirannya ke Sukabumi memang untuk memastikan langkah yang dilakukan TPPS setempat. Terutama dari sisi strategi penanganan dan penurunan stunting.
Baca Juga:OPD Diminta Perkuat Konsolidasi InternalHIPMI Harus Berkontribusi untuk Kesejahtraan Masyarakat
“Kami juga ingin mengetahui bagaimana pengentasan balita stunting dengan melibatkan ASN,” pungkasnya. (ist)