Sutradara In The Name of God: A Holy Betrayal Ungkap Alasan Buat Serial Dokumenter di Netflix

Sutradara In The Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun mengungkapkan alasan mengapa dirinya membuat serial drama tersebut di Netflix. Tangkap layar YouTube/Netflix.
Sutradara In The Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun mengungkapkan alasan mengapa dirinya membuat serial drama tersebut di Netflix. Tangkap layar YouTube/Netflix.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRESSutradara In The Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun mengungkapkan alasan mengapa dirinya membuat serial drama tersebut di Netflix.

Cho Sung Hyun memahami bahwa rencana penayangan serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal di Netflix akan menuai kontroversi, akan tetapi ia memiliki alasan kuat.

Menurutnya, keberadaan sekte sesat di Korea Selatan seperti yang Chong Sung Hyun gambarkan dalam serial dokumenter Netflix berjudul In The Name of God: A Holy Betrayal adalah benar.

Baca Juga:Kisah Asli Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal Lebih Mengerikan, Sutradara: di Netflix Hanya 10 Persen dari KenyataannyaDokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal Tayang di Netflix Mulai 3 Maret 2023, Bongkar Sekte Sesat di Korea Selatan

Meskipun serial dokumenter tersebut tidak 100 persen menceritakan kisah nyata sekte sesat di Korea Selatan, akan tetapi ia mengatakan bahwa ada banyak korban yang hingga kini masih trauma.

Bahkan Chong Sung Hyun mengakui bahwa di sekitarnya banyak orang yang telah menjadi korban sekte sesat di Korea Selatan.

Ia juga merasa miris dengan kondisi korban yang dinilainya sangat mengkhawatirkan, itulah salah satu alasan ia ingin membuat dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal di Netflix.

“Sejak saya masih muda ada banyak orang di sekitar saya yang menjadi korban aliran sesat dan setelah saya mulai membuat film dokumenter, topiknya hampir seperti pekerjaan rumah bagi saya,” kata Cho Sung Hyung, dikutip Sukabumi.JabarEkspres.com dari MBC pada Rabu, 8 Maret 2023.

Kemudian ia mengatakan bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk melakukan observasi demi membuat dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal.

Ia juga memiliki alasan lain, meskipun akan menuai kontroversi tetapi dokumenter tersebut penting baginya diketahui oleh semua orang.

Pasalnya, ia snagat khawatir sengan pengaruh sekte sesat tersebut bahkan membuat banyak korban trauma.

Baca Juga:Alami Gangguan Engkel, Marc Klok Belum Dipastikan Main Bareng Persib Bandung di Liga 1 Hadapi Persik KediriLokasi Penukaran E-Tiket Liga 1 Persib Bandung vs Persik Kediri, Catat Syarat dan Waktunya!

Selanjutnya dalam dokumenter yang akan tayang 8 episode itu menampilkan Maple, korban dari Christian Gospel Mission atau dikenal JMS Providence, yang didirikan oleh Jeong Myeong Seok.

Korban tersebut mengaku telah dilecehkan oleh Jeong Myeong Seok. Ia bahkan mengaku belum bisa melupakan peristiwa memilukan tersebut.

Sang sutradara tetap teguh dalam pendiriannya untuk bisa menayangkan dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal di Netflix, meskipun ia sadar kisah pelecehan seksual adalah hal yang sesnsitif.

0 Komentar