BMKG Sudah Prediksi Bakal Terjadi Gelombang Ting

Ilustrasi
Ilustrasi Gelombang Tinggi
0 Komentar

Kendati demikian, dia mengatakan peringatan dini gelombang tinggi dikeluarkan selama 24 jam ke depan karena masih mengikuti perkembangan cuaca di wilayah perairan maupun samudra yang cukup dinamis.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan potensi timbulnya gelombang tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin di Indonesia bagian selatan yang secara umum bergerak dari arah barat-barat laut dengan kecepatan 8-35 knot.

Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Pulau Sumba, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, Selat Sumba bagian timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, perairan Pulau Bonerate-Kalaoloa, dan Laut Flores.

Baca Juga:Pentingnya SLF Bangunan GedungWaspadai DBD di Tengah Anomali Cuaca

“Kecepatan angin yang tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan gelombang laut tinggi,” jelasnya.

Terkait dengan hal itu, dia juga mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran, karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang tinggi di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Sementara kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

“Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar,” kata Teguh. ( semut )

0 Komentar